Wednesday, October 10, 2007

Batu Besar Dalam Hidup

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri depan kelas dan berkata, "Okay, sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di atas meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember.

Ia bertanya pada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?" Semua mahasiswa serentak berkata, "YA!" Dosen bertanya kembali, "Sungguhkan demikian?" Kemudian dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian sekali lagi ia bertanya pada kelas, " Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?"

Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, "Mungkin tidak." "Bagus sekali," sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantong pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil.
Sekali lagi ia bertanya pada kelas, "Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?" "Belum!" Sahut seluruh kelas. Sekali lagi ia berkata, "Bagus, bagus sekali." Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, "Tahukan kalian apa maksud ilustrasi ini?"

Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, "Maksudnya adalah, tidak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga, kita bisa mengerjakannya."
"Oh, bukan." sahut dosen, "Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari ilustrasi mengatakan pada kita bahwa: bila anda tidak memasukkan "batu besar" terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya."

Apa yang dimaksud dengan "Batu Besar" adalah keluarga, pasangan, pendidikan kita. Hal-hal yang penting dalam hidup kita, hal-hal yang mengajarkan sesuatu pada orang lain, melakukan pekerjaan yang kita cintai, waktu untuk diri sendiri, kesehatan kita, teman kita, atau semua yang berharga.

Ingatlah untuk selalu memasukkan "Batu Besar" pertama kali atau kita akan kehilangan semuanya. Bila kita mengisi dengan hal-hal kecil (semacam kerikil dan pasir) maka hidup kita akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini seharusnya tidak perlu. Karena dengan demikian kita tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya kita perlukan untuk hal-hal besar dan penting. Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri kita sendiri: "Apakah Batu Besar dalam hidup saya?" Lalu kerjakan itu pertama kali. Tapi yang harus selalu kita ingat adalah Batu besar yang harus kita utamakan adalah KRISTUS.

Keep On Fire ok……..

0 Comments:

|
Quote of the Day