Saturday, July 28, 2007

Aku Mau Mengampuni

Matius 18:21-22

Pernahkah timbul pertanyaan dalam pikiran anda, apakah ada batas dalam mengampuni? Ternyata menurut Firman Tuhan, kita harus mengampuni orang lain 70 kali 7 kali alias 490 kali dalam satu hari. Apakah maksud pernyataan itu?

Pernyataan itu berarti bahwa pengampunan harus menjadi gaya hidup. Dalam 24 jam, ada kemungkinan orang lain melakukan kesalahan pada kita bahkan kalau mungkin sampai ratusan kali. Mungkin orang yang sama atau orang yang berbeda-beda, Mungkin kesalahan kecil sampai kesalahan sangat besar yang sulit untuk bisa terlupakan. Tapi diatas semuanya, kita harus tetap mengampuni.

Bagi orang yang tidak pernah mengalami kasih dan kebaikan Tuhan, mengampuni bukan hanya
sulit tapi tidak mungkin sama sekali. Terang saja! Jika mereka tidak punya kasih yang sesungguhnya, bagaimana mungkin mereka bisa punya hati yang lembut untuk bisa menganggap kesalahan orang lain adalah sesuatu yang bisa ‘ditiadakan’ begitu saja. Untuk mempraktekkan pengampunan, dibutuhkan kasih yang sempurna. Kasih yang sudah lebih dahulu dialami oleh orang yang hendak mengampuni.

Kasih seperti apa itu?
Yang jelas bukan kasih yang bergantung perasaan. Karena kasih seperti itu akan sangat cepat berubah. Yang dimaksud juga bukan kasih kasihan seperti ketika melihat orang yang sengsara. Bukan juga kasih asmara yang bercampur nafsu seperti tatkala seseorang bertemu lawan jenisnya. Tapi kasih yang dimaksud adalah kasih yang ada dalam

1 Korintus 13:4-7.
“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu”.

Kasih yang sesungguhnya sama sekali tidak menyimpan kesalahan orang lain. Dan setiap orang yang sudah pernah menerima Yesus sebagai Tuhannya, pasti sudah memiliki kasih ini dalam hati mereka. Dan untuk menjalankan kasih ini, hanya diperlukan sebuah tombol saja.

Tombol itu adalah sebuah keputusan.
Jadi ukuran seseorang untuk mengampuni bukan terletak pada bisa atau tidak bisa, tapi mau atau tidak mau mengampuni. Karena, kemampuan untuk mengampuni dengan kasih sebenarnya telah ada didalam dirinya. Ketika keputusan itu diambil dan dilaksanakan, kekuatan supranatural melalui Roh Kuduslah yang akan membuat pengampunan itu terlaksana.

Bagaimana dengan anda? Jika anda masih merasa sulit mengampuni padahal telah menerima Yesus, berarti ada penghalang yang harus dibersihkan. Penghalang itu adalah hati nurani yang tidak murni. Bekerjalah bersama Tuhan untuk menyucikan hati nurani anda untuk bisa mengampuni.

Ingatlah bahwa pengampunan bukanlah sekedar melupakan. Anda masih bisa mengingat kesalahan orang lain tapi tidak menyakitkan lagi, karena sudah ada pengampunan yang anda lepaskan dari hati nurani yang murni.

Akhirnya, mengapa kita harus mengampuni? Kita harus mengampuni, karena dosa kita yang sangat besar tersebut sudah terlebih dulu diampuni oleh Yesus. Jadi, putuskanlah untuk mengampuni hari ini.
(nat)

0 Comments:

|
Quote of the Day